Rabu, 29 September 2010

Seminar Nasional

"Dive ARTpreciation: Seni dan Apresiasi dalam Selam" adalah nama tema dari seminar nasional yang akan diadakan oleh Unit Kegiatan Selam - 387 (UKSA-387). Ini merupakan kali pertama UKSA-387 mengadakan kegiatan Seminar tingkat nasional.
Ketua panitia dalam seminar ini adalah Urfan Ridha, mahasiswa jurusan Management Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Semarang, ankatan 2009. Sang ketua merupakan anggota UKSA-387 angkatan 18 yang notabene angkatan termuda dalam keorganisasian UKSA-387. Kegiatan ini merupakan sebuah batu loncatan bagi angkatan 18 khususnya, dan UKSA-387 pada umumnya untuk menambah pengalaman dalam berorganisasi dan membuat acara besar seperti Seminar Nasional ini. Info lebih lanjut, hubungi Contact Person yang tertera pada pamflet di bawah ini :



UKSA... UKSA... UKSA... 3... 8... 7...

Rabu, 22 September 2010

Bagaimana kita belajar filsafat?

Anggaplah filsafat bukan barang suci yang disakralkan. Ia hanya pemikiran biasa dari orang biasa yang bisa kita gugat, dipertanyakan ulang.

“Jika orang menginginkan suatu filsaat sebagai suatu sistem prinsip-prinsip yang menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang kebenarannya sangat pasti, maka hal itu adalah sesuatu yang mustahil” (Ubbink)

Filsafa tbukan pemikiran yang selesai, ia bahkan selalu menyisakan pertanyaan baru yang membuat kita dipaksa terlibat, yakinlah bahwa di dalam filsafat, kita –jarang atau– tidak pernah mendapatkan pemecahan-pemecahan yang tuntas atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

1. Filsafat adalah pemikiran yang mengundang kita untuk selalu terlibat langsung. Banyak sekali filsafat yang maksudnya agar kita meneruskan apa yang telah dimulainya. Dengan demikian jangan sungkan-sungkan untuk tidak sependapat, tuliskan pendapat dan sanggahan anda, ujilah kebenaran yang dikemukakan oleh filsuf-filsuf itu. Alfred Ayer pernah menyarankan untuk menjadikan pemikiran seseorang sebagai bahan latihan berfilsafat. Ayer menyatakan, “…..ajukan pendapat-pendapat yang sudah tetap itu, sebaga ibahan diskusi; mencari standar-standar dan mengujinilai-nilainya; apa asumsi-asumsi itu masih berlaku.” Dengan cara ini kita terlibat, juga kehidupan nyata kita.

2. Agar bisa menguji dengan baik, kita juga jika perlu harus menunda apa yang semula kita yakini. Dengan cara ini, kita tidak berperang sendirian. Jika dalam pikiran kita masih ada keyakinan lama dan itu dijadikan ukuran, kita tak akan menemukan mutiara yang ditawarkan orang lain. Rasakan dulu tanpa prasangka, baru setelah itu dibandingkan. Serentak dalam perbandingan itu, kita telah melakukan pengujian secara tidak langsung.

3. Seorang pembelajar filsafat tidak pernah merasa benar sendiri, telah benar dan tak mungkin salah.
“Tidak ada yang kurang pantas bagi seorang filsuf selain daripada mau benar sendiri dalam diskusi dan dalam berargumentasi. Mereka benar sendiri – sampai bentuk refleksi logisnya yang paling halus—adalah pengungkapan “jiwa mempertahankan diri”, yang justru menjadi tujuan seorang filsuf untuk menghapuskannya…” (Theodor W. Adorno)

Selasa, 21 September 2010

Porifera



Sejarah dan asal usul

Filum porifera telah ada di laut sejak jaman prokambium sekitar 600 juta tahun yang lalu, berdasarkan cacatan fosil.
Asal usul hewan porifera mengisyaratkan hewan ini merupakan turunan dari koloni protozoa jenis 'choanoflagellata'.

'Hewan spons' itulah sebutan untuk filum porifera, disebabkan seluruh permukaan tubuh hewan ini lobang-lubang kecil (pori). Porifera merupakan hewan yang paling sederhana dari organisme multiseluler dan sebagian besar hidup di laut. Saat ini telah ditemukan 5000 - 10.000 species, dan hanya 150 species yang hidup di air tawar, umumnya hewan ini sebagai bentik di perairan.

Struktur dan fungsi tubuh

Tubuh hewan porifera tersusun atas sel-sel khusus tetapi tidak memiliki jaringan (parazoa), dengan struktur tubuh sebagai berikut:
~ Tergolong hewan asimetri
~ Tubuh terdiri atas lubang-lubang halus/pori yang disebut ostium (jamak: ostia) sebagai...tempat sirkulasi air.
~ Oskulum, merupakan lubang besar di bagian atas tubuh, sebagai tempat keluarnya air dan...zat-zat sisa tubuh
~ Spongocoel, adalah rongga tubuh porifera
 ~ Hanya mempunyai 2 lapisan sel (ekstoderm dan endoderm) yang dipisahkan subtansi...berbentuk jeli atau gelatin yang disebut mesohil atau mesoglea.
~ Lapisan ektoderm disusun oleh selapis sel-sel yang berbentuk pipih (sel pinakosit).
~ Lapisan dalam endoderm disusun oleh sel-sel berflagel yang disebut sel koanosit atau sel...leher, yang melapisi bagian dalam dari rongga tubuh (spongocoel).
~ Flagel dari sel-sel koanosit bergetar dan menarik air yang berisi air dan oksigen untuk...masuk kebagian leher sel.
~ Sistem aliran air pada porifera adalah sebagai berikut: Ostium --> porosit --> spongocoel -->...osculum
~ Mesohil merupakan lapisan gelatin yang tersusun atas sel-sel amoebosit yang dapat bergerak mengambil makanan dari sel koanosit dan mendistribusikannya ke seluruh bagiann tubuh porifera. sel-sel amoebosit juga mengangkut karbondioksida dan zat sisa keluar dari tubuh porifera.
~ Selain sel amoebosit, dalam mesohil juga terdapat spikula yang berperan sebagai rangka tubuh porifera.
~ Jenis apikula yang menyusun tubuh porifera ada yang tersusun atas serabut spongin, calsium dan silika.
~ Spongin merupakan jaringan serabut sederhana, terbuat dari serat protein membentuk rangka spongin
~ Spikula jenis lain berbentuk kecil, berbentuk duri atau bintang biasanya terbuat dari calsium dan silika.

Makanan

Porifera mengambil makanan dengan cara menyaring makanan yang terlarut dalam air.
Flagel menarik bakteri, protozoa dan alga yang melekat pada leher dari sel koanosit, kemudian dicerna dalam sel koanosit.
Sel amoebosit mengambil hasil pencernaan yang dilakukan oleh koanosit untuk di edarkan ke seluruh tubuh.
Kelebihan air dan makanan dikeluarkan melalui lubang oskulum.
 

Reproduksi


 Reproduksi aseksual



Reproduksi aseksual dari porifera adalah dengan menggunakan:
~ Kuncup luar, yang terlepas dari induknya dan membentuk porifera baru, atau tetap tingga berdekatan dengan induknya membentuk koloni.
 ~ Gemulae merupakan tunas dalam, terbentuk ketika porifera berada pada lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin. Tunas ini merupakan salah satu bentuk pertahanan tubuh terhadap kondisi buruk. Gemulae akan lepas dari induknya jika kondisi lingungan mulai membaik dan membentuk poriera baru.
 ~ Regenerasi, merupakan bentuk lain reproduksi aseksual porifera. Potongan tubuh porifera dapat tumbuh menjadi porifera baru.

Porifera merupakan hewan hermaprodit (menghasilkan sperma dan ovum), walaupun demikian tidak dapat mebuahi sendiri tapi melalui proses pertukaran sperma.
Zigot hasil fertilisasi akan tumbuh menjadi larva bersilia yang disebut planula, yang akhirnya menetap di dasar, menempel untuk berkembang menjadi porifera dewasa.

Klasifikasi

Berdasarkan jenis bahan dasar spikulanya porifera dikelompokkan atas:
1. Calcarea, merupakan porifera berkapur dengan spikula terbuat dari calsium carbonat
2. Hexactinelida, termasuk porifera kaca dan keranjang bola pinus dengan spikula terbuka dari silika
3. Demospongia, termasuk porifera suling dan porifera spons, spikula terbuat dari hanya dari spongin atau spongin bercampur dengan silika.
 
Berdasarkan tipe saluran airnya, porifera dikelompokkan atas:
1. tipe ascon
2. tipe sycon
3. tipa leucon atau rhagon

Penjelasan lebih lanjut tentang klasifikasi Porifera:

A. Berdasarkan jenis bahan dasar spikula:

1. Kelas Calcarea

a. Rangkanya berspikula kapur
b. Koanositnya besar
c. Biasanya hidup di laut dangkal
Contoh-contoh dari kelas ini adalah Scypha, Leucosolenia, Cerantia, Ceranthrina, dan Sycon gelatinosum

2. Kelas Hexactinellida


a. Rangkanya berspikula kersik


b. Kebanyakan hidup di laut dalam
Contoh-contohnya : Euplectella, Hyalonema, Pheronema

3. Kelas Demospongia

a. Umumnya tidak berangka, yang berangka rangkanya terdiri dari zat kersik atau spongin atau campuran keduanya.

b. Hewan ini dimanfaatkan sebagai bahan industry spon




c. Ada species yang tidak dapat bergerak


d. Hidup di laut dangkal
Contoh-contohnya : Euspongia mollisima, Hypospongia equine, Haliclona, spongilla corteri

B. Berdasarkan tipe saluran airnya:

1. Askon, tipe ini adalah tipe paling sederhana.bentuk porifera seperti jambangan bunga. Air yang masuk melewati saluran yang langsung terhubung dengan spongosol lalu keluar melalui oskulum. Saluran ini pendek dan tidak memiliki cabang maupun lekuk-lekuk. Contoh :Leucosolenia sp.

2. Sikon, tipe ini air yang melalui ostium kemudian masuk ke spongosol melalui saluran yang bercabang-cabang. Setelah itu air akan keluar melalui oskulum. Tipe ini dimiliki oleh Scypha


3. Leukon (ragon), tipe ini adalah tipe yang paling kompleks. Air masuk melalui ostium menuju ke rongga-rongga bulat yang saling berhubungan. Dari rongga ini barulah mengalir menuju spongosol dan keluar melalui oskulum



SISTEM PENCERNAAN DAN PERNAFASAN

Porifera memakan zat-zat organic dan organism-organisme kecil seperti plankton. Makanannya dicerna secara intrasel oleh sel-sel koanosit. Di dalam sel, makanan dicerna oleh vakuola makanan, kemudian diteruskan oleh sel amebosit dan diedarkan ke seluruh tubuh. Sedangkan sisa makanan diteruskan ke spongosol kemudian dikeluarkan melaluioskulum.


Sistem pernafasan yang dimilikipun sangat sederhana. Oksigen diambil langsung dari air oleh
 sel-sel koanosit secara absorpsi. Karbondioksida hasil pernafasan dikeluarkan langsung dari dalam sel ke lingkungan.