Selasa, 08 Januari 2013

Me and Dad 070113

Percakapan antara gw dan bokap via telepon tanggal 7 Januari 2013 kira-kira jam 23.00



Dad: Assalamu'alaikum
Me: Wa'alaikum salam
Dad: Lagi dimana?
Me: Lagi di ofis pa (Office maksudnya)
Dad: Duit masih ada ga tuh kata mamah?
Me: Wuih, ga usah ditanya pak. Banyaaak!
(Sayup-sayup kedengerang suara nyokap: Banyak apaan, boong tuh pasti, tanyain pa tinggal berapa)
Me: Hahaha
Dad: Noh, kata mamah tinggal berapa?
Me: Hehehe, tiga puluh ribuan pa.
Dad: Oh, banyak itu mah. Buat seminggu juga cukup.
Me: Makanya Aa bilang juga apa, Banyak kan? Hahaha
(Suara nyokap lagi: Anak sama bapak sama aja)
Me: Hahaha
Dad: Yaudah besok pagi dikirim sama mamah
Me: Iyaah (Dalam hati: Alhamdulillaah)
O iyah, doain ya pa. Besok sampe jum'at Aa ujian semester. Mudah-mudahan ujian semester yang terakhir. Hehehe
Dad: Udah bapa doain A' sebelum kamu minta juga
Me: Ya iyah. Kan biar ada komunikasinya sama bapa. Sama aja kaya kita do'a sama Allah. Sebenernya Allah kan udah tau apa keinginan sama kebutuhan kita. Tapi kenapa kita masih disuruh buat berdo'a? Kan supaya ada komunikasi. Supaya makin akrab.
Dad: Iyah. Ridho Allah kan tergantung sama ridho orang tua. Bapa udah ridho kamu lancar ujiannya, diberi kesehatan, rejeki, kesuksesan, dimudahkan segala urusannya, dijauhkan dari kesusahan, dijauhkan dari kelaparan, punya teman banyak, dimanapun kamu berada.
Me: Nah, kalo gitu kan enak nanti Aa do'anya sama Allah. Aa kan tinggal bilang sama Allah. Ya Allah, Bapa saya sudah ridho saya lancar ujiannya, diberi kesehatan, rejeki, kesuksesan, dimudahkan segala urusan saya, dijauhkan dari kesusahan, dijauhkan dari kelaparan, dan mempunyai banyak teman dimanapun saya berada, maka ridhoilah Ya Allah, Kabulkanlah do'a saya. Aamiin. Naah, cakep kan pa?
Dad: Nah begitu!
Me: Yaudah pa. Udah malem. Aa belom belajar. Besok jam 8 pagi ujiannya.
Dad: Yaudah. Besok dikirim ya sama mamah duitnya
Me: Iyaah
Dad: Yaudah. Selamat malam anak muda
Me: Selamat malam boss. Selamat Beristirahat.
Dad: Oke. Makasih
Me and Dad : Assalamu'alaikum (barengan)
Dad and Me: Wa'alaikumsalam (barengan lagi)

Selesai.

Jumat, 15 April 2011

PEMANFAATAN RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii DALAM PEMBUATAN SIOMAY YANG KAYA AKAN MINERAL YANG DUBUTUHKAN OLEH TUBUH

PENDAHULUAN

Rumput laut (seaweed) atau yang lebih dikenal dengan ganggang merupakan organisme autotrof yang hidup di perairan. Struktur rumput laut tidak dapat dibedakan antara daun, batang dan akar. Keseluruhan tubuh rumput laut disebut thallus dengan bentuk yang bervariasi tiap spesiesnya. Rumput laut juga melakukan fotosintesis seperti halnya tumbuhan autotrof di darat. Rumput laut memiliki berbagai jenis pigmen dalam kloroplasnya sehingga panjang gelombang cahaya yang diserapnya pun lebih bervariasi

Selain berperan dalam fotosintesis, pigmen pada rumput laut juga memberikan warna thallus, sehingga pigmentasi thallus dijadikan suatu dasar klasifikasi rumput laut. Rumput laut mengandung klorofil a, b, c, karotenoid dan juga khromatofor lain seperti, fikooxantin, fikoeritrin dan lain-lain (Sze, 1998). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli, selain berpean dalam proses fotosintesis bagi organisme autotrof, klorofil dan karotenoid juga berperan bagi manusia. Beberapa penelitian masa kini telah membuktikan bahwa klorofil mengandung zat antiperadangan, antibakteri, antiparasit, antioksidan dan zat-zat berkhasiat obat lainnya. Kerotenoid yang berada dalam rumput laut juga berperan sebagai antioksidan yaitu zat yang berfungsi memerangi radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh (Kurnia, 2005).

Eucheuma cottonii merupakan spesies rumput laut yang banyak dibudidayakan di perairan Indonesia. Hal tersebut dikarenakan manfaat pikokoloidnya yang besar yaitu karaginan dan agar serta teknik budidayanya yang relatif mudah dan murah. Eucheuma cottonii merupakan rumput laut merah (Rhodophyta) yang kaya akan pigmen fotosintesis dan pigmen aksesoris lainnya, yaitu klorofil a, α-karoten, β-karoten, fikobilin, neozantin dan zeanthin (Luning, 1990). Penelitian terdahulu mengungkapkan bahwa kandungan pigmen dipengaruhi oleh logam dan mineral esensial dan non esensial.

Logam dan mineral hampir selalu ditemukan dalam air tawar ataupun air laut. Masuknya logam berat seperti Hg (merkuri), Pb (timbal), Zn (seng), Cd (kadmium) dan logam berat lainnya dalam perairan laut dengan konsentrasi yang berlebih dapat memberikan efek toksik bagi organisme laut baik hewan ataupun tumbuhan. Pb dan Cd merupakan logam berat yang beracun dan merupakan unsur non esensial bagi kehidupan organisme khususnya rumput laut. Rumput laut mengakumulasi logam berat dari lingkungan perairan tempat hidupnya (Lamai, dkk. 2005).

Berdasarkan Silvanindya (2003), terungkap bahwa Eucheuma cottonii yang dibudidayakan di perairan Situbondo mengakumulasi Pb dengan konsentrasi rata - rata berkisar antara 0, 19 – 0, 94 ppm. Hal ini menyebabkan laju pertumbuhan Eucheuma cottonii menurun. Logam berat yang terdapat di perairan dapat diserap dan terakumulasi dalam thallus rumput laut. Pada prinsipnya logam berat mempengaruhi tumbuhan dengan cara mengganti kedudukan ion – ion esensial dalam sel. Dari beberapa penelitian menyebutkan bahwa beberapa spesies rumput laut bermanfaat dalam menyerap logam berat sehingga kandungan logam berat yang mencemari badan perairan dapat pindah atau masuk dalam thallus rumput laut. Logam berat dapat mengacau sistem metabolisme dan menurunkan produktifitas rumput laut. Akumulasi logam berat dipengaruhi oleh lama pemaparan. Hal ini dapat menyebabkan semakin lama pemaparan maka semakin banyak logam berat khususnya Pb yang terakumulasi dalam thallus.

Dengan mengetahui manfaat pigmen dan pengaruh logam berat terhadap metabolisme rumput laut maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh PbCl2 dan lama pemaparan terhadap pigmen klorofil dan fikoeritrin Eucheuma cottonii.

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh PbCl2 dan lama pemaparan terhadap kandungan pigmen klorofil dan fikoeritrin Eucheuma cottoni.
Penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa Eucheuma cottonii merupakan rumput laut yang memiliki kemampuan untuk mengakumulasi Pb dalam thallusnya. Timbal menyebabkan penurunan kandungan klorofil dan fikoeritrin. Semakin besar konsentrasi Pb media dan semakin lama pemaparan maka semakin besar Pb yang terakumulasi dan semakin sedikit kandungan klorofil dan fikoeritrin thallus E. cottonii. Pengaruh tertinggi Pb terhadap klorofil dan fikoeritrin terjadi pada konsentrasi Pb media 0,1 ppm pada 7 hari pemaparan yaitu sebesar 95,30 mg/kg untuk klorofil dan kandungan fikoeritrin sebanyak 53,45 mg/kg.

Salah satu unsur yang terkandung dalam rumput laut ialah kalsium. Berdasarkan penelitian, diketahui kandungan kalsium pada rumput laut mencapai 10 kali lebih tinggi ketimbang susu. Karenanya, rumput laut acap kali dimanfaatkan sebagai obat anti-osteoporosis. Tumbuhan yang habitatnya di laut itu juga kaya akan mineral, asam amino, asam nukleat, karbohidrat, gula, dan aneka vitamin.

Beberapa jenis mineral yang terkandung di dalam rumput laut, antara lain besi, yodium, aluminium, mangaan, kalsium, nitrogen, fospor, sulfur, silikon, klor, barium, titanium, dan kalium. Dari sekian banyak unsur yang terkandung di dalam rumput laut, unsur terbanyak ialah karbohidrat. Uniknya, karbohidrat pada rumput laut terdiri dari senyawa gumi, yakni senyawa polimer polisakarida yang berbentuk serat.


 
METODE PEMBUATAN
1. Merendam rumput laut dengan konsentrasi tertentu dalam cairan yang diberi NaOH.
2. Membersihkan rumput laut dari NaOH menggunakan air bersih
3. Menghancurkan rumput laut dengan menggunakan blender elektronik sampai terlihat lembut
4. Menyaring rumput laut yang sudah kering tadi dengan saringan ukuran tertentu
5. Memanaskan ekstrak rumput laut di atas kompor selama kurang lebih 5 menit
6. Setelah proses pemanasan, rumput laut tersebut akan menjadi tepung karagenan
7. Mencampur tepung rumput laut dengan tepung terigu dan tepung sagu dengan komposisi tertentu menjadi adonan
8. Menambahkan air, garam dan penyedap makanan secukupnya ke dalam adonan
9. Mengaduk adonan sampai merata
10. Setelah itu, memasukkan adonan ke air mendidih dengan menggunakan sendok
11. Memasak siomay selama kurang lebih 5 sampai 10 menit
12. Mengangkat siomay yang sudah matang dengan menggunakan saringan kemudian meniriskannya di atas piring
13. Untuk melengkapi siomay tersebut, kita dapat membuat sambal kacang
14. Siomay sudah siap untuk disantap






REFERENSI